Kecenderungan Sifat Antara Wanita dan Pria

Tuhan telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dan menciptakan mereka dengan dua perbedaan,yaitu Pria dan Wanita. Tentu diantara keduanya mempunyai karakter dan kecenderungan yang berbeda. Apa yang memicu perbedaan antara keduanya? Ternyata para ahli meneliti bahwa anatomi otak pada antara keduanyalah yang memicu terjadinya perbedaan itu.

Secara fisik,otak pria lebih besar dari pada otak wanita. Sebab itu, pria kurang mampu memindahkan fungsi dari otak ke area lain. Tetapi pria mudah memindahkan informasi ke sisi lain otak. Karena itu, pria lebih mudah menangkap inti masalah dan akan lebih fokus pada solusi. Namun,walaupun otak wanita lebih kecil, tetapi otak wanita lebih banyak mempunyai bagian yang berfungsi untuk berkomunikasi antarbagian. Hal inilah yang menyebabkan wanita mampu melakukan berbagai macam tugas sekaligus.

Lebih besarnya otak pria dibandingkan wanita juga diimbangi dengan lebih besarnya postur tubuh pria yang juga lebih besar. Ukuran otak juga biasanya dikaitkan dengan tingkat kecerdasan individu, namun hal ini tentu saja tidak selalu menjadi suatu patokan bukan? Otak manusia terdiri dari dua jaringan yaitu : gray matter (sebagai pusat pemrosesan informasi),dan white matter (bekerja menghubungkan pusat informasi). Pada pria, sangat dominan dengan gray matter. Sedangkan wanita dominan dengan white matter.

Pria dan wanita memiliki kelebihan dalam bidang yang berbeda. Misalnya: pria jauh lebih unggul pada bidang yang membutuhkan proses seperti matematika. Sedangkan wanita lebih unggul pada bidang penyesuaian informasi, seperti kemampuan berbahasa.

Perbedaan otak pria dan wanita ini juga memberikan dampak psikologis yang berbeda pula pada masing-masing individu. Yakni perbedaan cara berfikir, merasa, dan bertingkah laku.

Dalam kehidupan sehari-hari,  ketika menghadapi suatu masalah, pria akan dominan menggunakan otak kirinya (logika), sedangkan si wanita, lebih cenderung menggunakan perasaannya (otak kanan lebih dominan). Hal ini terjadi bukan karena pria lebih cerdas dari pada wanita. Tetapi, hal ini terjadi karena penggunaan perbedaan otak mereka.

Saya berikan beberapa contoh sederhana. :
  • Seorang wanita tidak perlu memiliki beberapa alasan yang logis untuk menangis. Tetapi tidak demikian dengan pria. Menangis bagi seorang wanita adalah ungkapan bahasa perasaannya. Sedangkan bagi pria, mereka akan mencari perbandingan dan alasan yang jelas untuk menangis.
  • Pembicaraan seorang pria biasanya cenderung berfokus dengan fakta yang ada. Sedangkan perbicaraan seorang wanita lebih menekankan perasaan di balik fakta yang ada.
  • Pria berpendapat bahwa cara memperbaiki masalah yang paling baik adalah dengan memikirkan dan memutuskannya sendiri. Sedangkan wanita cenderung perlu membicarakan masalahnya dengan orang lain untuk menenangkan fikiran mereka
  • Pria memiliki satu keinginan kuat untuk memperoleh suatu tujuan yang ingin dicapai dengan bertindak. Namun, wanita kadang hanya ingin membicarakan keinginan mereka , bagaimana perasaan mereka jika dalam situasi yang sama.
Otak pria yang tersekat secara tegas. Ternyata berpengaruh besar pada cara memproses informasi. Pria mempunyai kemampuan untuk memilih dan menyimpan informasi dengan rapi di kepalanya sehingga emosinya pun tidak mudah meletup. Sedangkan bagi wanita, ketika ia memiliki masalah, masalah itu akan terus saja berputar di otaknya tanpa dicari solusinya.Parawanita lebih sering melakukan pengulangan  atas informasi yang ada di kepala mereka selama berkali-kali dan salah satu cara untuk menghentikan itu adalah dengan menceritakannya kepada orang lain. Mereka terbiasa curhat walaupun hanya sekedar meluapkan perasaan dan menguraikan masalahnya.

Wanita lebih merasa “was was/perasa” apabila ada orang lain lain yang merasa terluka. Sementara pria biasanya masih harus secara nyata melihat air mata, raut wajah marah bahkan tamparan di wajah sampai ia benar-benar  mengerti apa yang terjadi. Kepekaan wanita yang halus dan samar ini biasanya disebut dengan “intuisi”. Ini merupakan perilaku yang luar biasa dalam mendeteksi adanya perubahan perilaku orang lain. Sedangkan “sense” pada pria biasanya cenderung lebih kecil. Sehingga, secara diam-diam wanita kadang berasumsi bahwa pria bisa mengetahui akan apa yang ia inginkan, lalu ketika yang terjadi tidak seperti yang diharapkan, wanita menuduh sang pria tak peka dan tak berperasaan (tentu saya sering mengalami hal seperti ini). Sehingga terjadilah suatu misskomunikasi antara keduanya. Karena para pria cenderung lebih suka membicarakan langsung sesuai tujuan yang ia inginkan sedangkan pembicaraan seorang wanita menggunakan bahasa tidak langsung sehingga terkadang ia terbatasi dengan keraguan dan perasaannya.

Karena kurangnya  “verbalsisasi” perasaan pada pria,maka pada umumnya para pria tidak peka akan keadaan emosi baik itu terhadap dirinya ataupun orang lain. Berbeda dengan wanita yang mampu mengungkapkan perasaan dan memanfaatkan “kata-kata” untuk menggantikan reaksi emosionalnya dengan perkelahian fisik. Mengapa? Perempuan umumnya memiliki pikiran jangka panjang. Tapi, bukan berarti perempuan tidak memiliki sifat agresif, karena perempuan bisa agresif dengan cara berbeda, bahkan cenderung lebih konfrontasi.

Related : Kecenderungan Sifat Antara Wanita dan Pria

0 Komentar untuk "Kecenderungan Sifat Antara Wanita dan Pria"

Artikel Terpopuler